Kau tahu dimana tempatku bersembunyi ketika aku ingin lari? Jawabannya adalah kawan. Aku jarang sekali bercerita tentang permasalahan yang kuhadapi kepada kawan-kawanku sebenarnya. Tapi dengan bercanda dan tertawa bersama mereka sudah membuatku sedikit tenang. Aku juga sangat menghargai sebuah ‘perkawanan’. Tapi rasanya ada yang aneh jika aku menyebutnya begitu. Baiklah  ku revisi saja jadi ‘persahabatan’ (lebih dalem juga artinya.. hehe). Pada dasarnya aku selalu ingin menjalin hubungan baik dengan sahabat-sahabatku. Namun, di akhir perkuliahan (proses skripsi), aku mulai belajar hal lain mengenai sebuah persahabatan.

Sahabat Masak Gitu

Saat iseng-iseng baca buku di perpustakaan umum dikotaku, aku tak sengaja menemukan kutipan dari William Shakespeare. Kata-katanya seperti ini “Persahabatan itu abadi dalam segala hal, kecuali dalam urusan kerja dan urusan cinta”. Apakah benar? Aku pun mikir. Tak lama setelah meng-update nya di akun facebook ku, seorang teman lama (cewek) meng-inbox ku. Dia bilang itu memang benar. Karena dia bermasalah dengan sahabatnaya juga karena C-I-N-T-A. Semacam bermasalah karena cowok lah. 

Sebenarnya memang ada alasan kenapa aku update status begitu. Tahu kenapa? Karena aku merasa ‘ketenangan’ persahabatanku mulai terusik. Ada semacam ‘gak enak gak enakan’ dan ‘apa benar begitu’ diantara kami. Tahukah tentang apa itu? Hal yang sama. Masih tentang ‘cinta’. Tapi aku tak ingin membuka perkara tersebut  secara blak-blakan disini. Aku hanya ingin membahasnya secara general, karena ini menyangkut hajat hidup banyak orang (alasan yang luar biasa kan.. hehe).
Hal seperti ini memang sedikit menggangguku. Apalagi sedang musimnya ujian dan skripsi. 

Sejujurnya, tempat ‘ketenanganku’ adalah mereka. Jika tempat tersebut sudah mulai terusik (yang juga telah berhasil mengusik hatiku), lalu aku akan kemana? Ke Himalaya kah? Ke Kutub Utara kah? Atau bahkan ke Planet Mars? Namun aku tahu, lari hingga ke Planet Mars pun tak akan selesai masalah.

Sudah banyak sekali novel, film, lagu, puisi yang terinspirasi dari perkara dalam persahabatan. Aku coba mengingat-ingat yang sudah pernah kubaca, kutonton, dan kudengarkan. Bahkan juga termasuk  mendengar kisah yang berawal dari sahabat hingga jadi musuh yang narasumbernya adalah  seseorang yang mengalaminya sendiri. Aku rasa benang merahnya adalah kejujuran dan keterbukaan dalam persahabatan tersebut.

Sejujurnya aku sendiri sering bersembunyi. Sangat pintar menyembunyikan hatiku sendiri. Aku berpikir jika itu baik untuk orang lain, tak apalah jika aku menanggung akibatnya didalam hatiku sendiri. Namun aku sadar ini tidak selamanya baik. Lihat, dengar, dan rasakan saja apa yang terjadi dengan cerita-cerita tersebut. Proses menghadapi persoalan hingga akhirnya muncul kejujuran dan keterbukaan itulah yang mungkin bisa diambil pelajarannya. Ya walaupun kejujuran itu tak selamanya menyenangkan, tapi paling tidak ada rasa ‘kelegaan’ didalamnya. Tentu saja itu bukan ‘final’ penyelesaiannya, namun jalan yang dapat mengawali. Entah pada akhirnya bisa  bersahabat dengan baik lagi atau malah jadi musuh, itu kembali kepada pribadi masing-masing tentunya. Tak dapat dipaksakan.

NB: Aku merekomendasikan novel atau filmnya Perahu Kertas untuk dibaca dan ditonton. Ada beberapa hal yang dapat dipelajari dari sana aku rasa.
Share this article :
+
Apakah Anda menyukai postingan ini? Silahkan share dengan klik di sini
author-photo Salwa Atika

Saya hanyalah orang biasa yang menyukai blogging dan mencoba berbagi pengalaman dengan yang lain tentang blogging dan SEO. Semoga bisa bermanfaat.

Follow me on: Facebook | Twitter | Google+
×
Previous
This is the oldest page
Show Facebook Comments
Terima kasih sudah berkomentar
Diberdayakan oleh Blogger.

Texts

Mengenai Saya

Foto saya
Human II Female II Dreamer

Followers

Copyright © 2013. My Room - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger