Sebuah sya'ir dari Maulana Jalaluddin Rumi seolah menamparku. Sya'ir Rumi memang tak pernah sederhana. Selama ini, aku mengenal kata "pasrah" dan "berserah" sebagai sesuatu yang negatif. Yang kusadari, ternyata selama ini aku telah menyuruh-nyuruh Tuhan dengan berbagai macam perintah. Namun aku justru tak menggubris apa yang disuruhNya. Begitu sibuk untuk muring-muring lantaran sesuatu yang ku suruh itu tak dilakukan. Memangnya yang Tuhan itu Dia atau Aku? Kok seenaknya?
Aku tidak sedang membicarakan aturan agama atau doktrin-doktrin yang ku percaya. Nyatanya, sya'ir Rumi ini mampu menggugah hati manusia, bukan lantaran agama apa yang dianutnya. Sya'ir nya mampu menyeberangi berbagai sekat dan pengkotakan yang ada.
Aku benar-benar mlongo, ketika mendengar sya'ir Rumi ini masuk dalam album Coldplay. Band international yang notabene bukan band Islamis. Setelah stalking sana sini, ternyata sang vokalis tersentuh hatinya lantaran makna dari sya'ir The Guest House itu sendiri. Dia merasa ada yang salah dalam cara hidupnya selama ini (lagi-lagi bukan soal apa agamanya). Dari sini bisa dipahami bahwa rasa "Tuhan" akan bisa menembus segala batas, jalan, doktrin, pengkotakan atau apapun itu namanya, dalam diri manusia.
Aku sendiri bukanlah fans Rumi yang rela gulung-gulung untuknya. Namun pemikiran dan rasanya pada 'Tuhan' telah mampu menularkannya kepada makhluk bernama manusia. Rasanya tak perlu lagi dijelaskan dengan gamblang apa makna sya'ir The Guest House. Bila makin dijelaskan, bukankah akan buat representasi manusia yang membaca sya'ir ini malah makin terbatas?
The Guest House
This being human is a guest house.
Every morning a new arrival.
A joy, a depression, a meanness,
some momentary awareness comes
As an unexpected visitor.
Welcome and entertain them all!
Even if they're a crowd of sorrows,
who violently sweep your house
empty of its furniture,
still treat each guest honorably.
He may be clearing you out
for some new delight.
The dark thought, the shame, the malice,
meet them at the door laughing,
and invite them in.
Be grateful for whoever comes,
because each has been sent
as a guide from beyond.
0 komentar
Click here for komentarOut Of Topic Show EmoticonHide Emoticon