Tere Liye, seorang penulis yang namanya sangat melambung belakangan ini. Bukan hanya karna menelurkan karya terbarunya sih, namun karena status fb beberapa waktu lalu yang buat orang beramai-ramai membully nya.
Ku akui, aku sempat keranjingan karya orang ini. Novel-novelnya begitu menyentuh atau bahkan beberapa seperti sindiran keras bagi pemimpin negri ini. Novel macam Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Sunset Bersama Rosie, Negri Para Bedebah, Moga Bunda Disayang Allah, telah katam ku baca. Aku pun kerapkali lihat statusnya, yang anak kekinian bilang menginspirasi. Setelah ku ikuti dan telusuri, statusnya kok malah macam komentator featuring motivator yang sedang duet ya? Hap.. Mundur teraturlah aku. Satu orang mundur, tentu tak akan ada gunanya lah ya. Penggemarnya masih cukup untuk buat kota sendiri barangkali. Karyanyapun masih tetap berjajar menghiasi rak toko buku dengan harga kelas best seller. Tentulah pujian masih terus menghujaninya.
Tapi semuanya berubah saat negara api menyerang (Jreng.. Jreng.. Jreng). Api.. Iya api. Penulis yang nama penanya kayak judul pilem India ini sedang ingin bermain api sepertinya, hingga buat para pemilik api pun menyerang. Status fb yg akhirnya dihapus itu, membuatnya seakan tidak pernah menelusuri sejarah negrinya sendiri. Ya walaupun sejarah itu sendiri buram, namun sebagai penulis, apa iya dia tidak punya rasa penasaran menelusurinya? Atau tidak ada waktu untuk menelusuri karna padatnya jadwal jumpa fans dan dikejar deadline buku? Ah.. Entahlah. Setelahnya, dia pun merilis klarifikasi tentang statusnya itu. Sayangnya, nasi putih telah jadi nasi goreng bang. Sudah susah dipermak kan? Kalaupun dipermak, paling juga jadi karak.
Dari awal kemunculan novel-novel karya Tere Liye juga tak lepas dari kritik. Pro dan kontra pastilah ada saja. Namun sebenarnya ada yang lebih hina dari pada orang yang karyanya dinyinyir banyak orang, yaitu orang yang belum punya karya tapi menyinyiri terus karya orang lain. Tak perlu tanya siapa. Yang membuat tulisan inilah salah satunya. Hehe.. (senyum unyu)
0 komentar
Click here for komentarOut Of Topic Show EmoticonHide Emoticon